Kamis, 05 Maret 2015

Metodologi Penelitian Hukum

Oleh : Arfin Pratama

Penulis : Idtesis.com
Diunduh: Rabu, 4 Februari 2015

Metode Penelitian Hukum – Dalam melakukan suatu penelitian hukum tidak dapat terlepas dengan penggunaan metode penelitian. Karena setiap penelitian apa saja pastilah menggunakan metode untuk menganalisa permasalahan yang diangkat. Menurut Soerjono Soekanto, penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya. Kecuali itu, maka juga diadakan pemeriksaan mendalam terhadap fakta hukum tersebut untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan yang timbul di dalam gejala yang bersangkutan.
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya penelitian mempunyai berbagai kategori. Diantaranya adalah metode penelitian yang berdasarkan pada fokus kajiannya terbagi menjadi tiga bagian yakni:
1.     Metode Penelitian Hukum Normatif
Metode penelitian hukum jenis ini juga biasa disebut sebagai penelitian hukum doktriner atau penelitian perpustakaan. Dinamakan penelitian hukum doktriner dikarenakan penelitian ini hanya ditujukan pada peraturan-peraturan tertulis sehingga penelitian ini sangat erat hubungannya pada pada perpustakaan karena akan membutuhkan data-data yang bersifat sekunder pada perpustakaan.
Dalam penelitian hukum normatif hukum yang tertulis dikaji dari berbagai aspek seperti aspek teori, filosofi, perbandingan, struktur/ komposisi, konsistensi, penjelasan umum dan penjelasan pada tiap pasal, formalitas dan kekuatan mengikat suatu undang-undang serta bahasa yang digunakan adalah bahasa hukum.  Sehingga dapat kita simpulkan pada penelitian hukum normatif mempunyai cakupan yang luas.
2.     Metode Penelitian Hukum Normatif-Empiris
Metode penelitian hukum normatif empiris ini pada dasarnya merupakan penggabungan antara pendekatan hukum normatif dengan adanya penambahan berbagai unsur empiris. Metode penelitian normatif-empiris mengenai implementasi ketentuan hukum normatif (undang-undang) dalam aksinya pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam suatu masyarakat. Dalam penelitian jenis ini terdapat tiga kategori yakni:
–        Non judicial Case Study
Merupakan pendekatan studi kasus hukum yang tanpa konflik sehingga tidak ada campur tangan dengan pengadilan.
–        Judicial Case Study
Pendekatan judicial case study ini merupakan pendekatan studi kasus hukum karena konflik sehingga akan melibatkan campur tangan dengan pengadilan untuk memberikan keputusan penyelesaian (yurisprudensi)
–        Live Case Study
Pendekatan live case study merupakan pendekatan pada suatu peristiwa hukum yang prosesnya masih berlangsung atau belum berakhir.
3.     Metode Penelitian Hukum Empiris
Metode penelitian hukum empiris adalah suatu metode penelitian hukum yang berfungsi untuk melihat hukum dalam artian nyata dan meneliti bagaimana bekerjanya hukum di lingkungan masyarakat. Dikarenakan dalam penelitian ini meneliti orang dalam hubungan hidup di masyarakat maka metode penelitian hukum empiris dapat dikatakan sebagai penelitian hukum sosiologis. Dapat dikatakan bahwa penelitian hukum yang diambil dari fakta-fakta yang ada di dalam suatu masyarakat, badan hukum atau badan pemerintah.
Berikut ini merupakan daftar perbandingan antara penelitian hukum normatif dan empiris.
TAHAP PENELITIAN
PENELITIAN HUKUM NORMATIF
PENELITIAN HUKUM EMPIRIS
Metode pendekatan
Normatif/ juridis, hukum diidentifikasikan sebagai norma peraturan atau undang-undang (UU)
Empiris/ sosiologis, hukum diidentifikasikan sebagai perilaku yang mempola
Kerangka teori
Teori-teori intern tentang hukum seperti undang-undang (UU), peraturan pemerintah.Pembuktian melalui pasal.
Teori sosial mengenai hukum atau teori hukum sosiologis.Pembuktian melalui masyarakat.
Data
Menggunaan data skunder (data yang diperoleh dari studi kepustakaan)
Menggunakan data primer (data yang diperoleh langsung dari kehidupan masyarakat dengan cara wawancara, observasi, kuesioner, sample dan lain-lain)
Objek kajian
Hukum positif (aspek internal)
Aspek internal dari hukum positif
Optik yang digunakan
Preskriptif
Netral, objektif, deskriptif
Teknik pengumpulan data
Data skunder dikumpulkan dengan cara studi kepustakaan.Data primer dikumpulkan dengan cara wawancara
Dasar untuk menganalisis
Norma, yurisprudensi, dan doktrin
Teori-teori sosiologi hukum, antropologi hukum, psikologi hukum atau teori-teori social
Logika berfikir
Deduktif
Induktif
Tujuan
Membuat keputusan/ menyelesaikan masalah
Deskriptif, ekplanatif (memahami), prediktif
Bentuk analisis
Logis normatif (berdasarkan logika dan peraturan UU), silogisme (menarik kesimpulan yang telah ada), kualitatif
Kuantitatif (kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk angka)



Kamis, 26 Februari 2015

Jenis Data dan dari Sudut Sumbernya

Oleh: Arfin Pratama

PENULIS:Sherief Maronie
SUMBER: http://zriefmaronie.blogspot.com/2013/04/jenis-tipe-penelitian.html
Diunduh: Senin, 23 Februari 2015


JENIS DATA
Di dalam penelitian, lazimnya jenis data dibedakan atas :
1.      Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dan sumber pertama
2.      Data Sekunder, antara lain mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, dan sebagainya.
Ciri umum data sekunder :
1.      Pada umumnya data sekunder dalam keadaan siap terbuat dan dapat dighunaka segera
2.      Baik bentuk maupun isi sekunder, telah dibentuk dan diisi oleh peneliti-peneliti terdahulu sehingga peneliti kemudian tidak mempunyai pengawasan terhadap pengumpulan, pengolahan, analisis maupun konstruksi data.
3.      Tidak terbatas oleh waktu dan tempat.
Oleh karena penelitian hukum (normatif) mempunyai metode tersendiri dibandingkan dengan metode penelitian dan ilmu-ilmu sosial lainnya, hal itu berakibat pada jenis datanya. Dalam penelitian hukum yang selalu diawali dengan premis normatif, datanya juga diawali dengan data sekunder. Bagi penelitian hukum normatif yang hanya mengenal data sekunder, jenis datanya (bahan hukum) adalah :
1. Bahan Hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, yang terdiri dari :
a. Norma atau kaedah dasar, yaitu Pembukaan UUD 1945
b. Peraturan Dasar : Batang Tubuh UUD 1945
c. Peraturan Perundang-undangan :
•        Undang-undang atau peraturan yang setaraf
•        Peraturan Pemerintah atau peraturan yang setaraf
•        Kepres atau peraturan yang setaraf
•        Kepmen atau peraturan yang setaraf
•        Perda atau peraturan yang setaraf
d. Bahan hukum yang tidak dikodifikasikan, seperti hukum adat
e. Yurisprudensi
2. Bahan hukum sekunder, bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti rancangan undang-undang, hasil-hasil penelitian, atau pendapat pakar hukum.
3. Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan petunujuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus hukum dan ensiklopedia.




PENULIS: nagabiru
SUMBER: https://nagabiru86.wordpress.com/2009/06/12/data-sekunder-dan-data-primer/
Diunduh: Senin, 23 Februari 2015


Sumber Data
Sumber data penelitian terdiri atas sumber data sekunder dan primer data sekunder.
1.   Data Sekunder (Secindary Data)
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Pengambilan data sekunder tidak boleh dilakukan secara sembarangan, oleh karena itu kita memerlukan metode tertentu. Cara-cara pengambilan data dapat dilakukan secara a) manual, b) online dan c) kombinasi manual dan online.
a.   Pencarian Secara Manual
Sampai saat ini masih banyak organisasi, perusahaan, kantor yang tidak mempunyai data base lengkap yang dapat diakses secara online. Oleh karena itu, kita masih perlu melakukan pencarian secara manual. Pencarian secara manual bisa menjadi sulit jika kita tidak tahu metodenya, karena banyaknya data sekunder yang tersedia dalam suatu organisasi, atau sebaliknya karena sedikitnya data yang ada. Cara yang paling efisien ialah dengan melihat buku indeks, daftar pustaka, referensi, dan literature yang sesuai dengan persoalan yang akan diteliti. Data sekunder dari sudut pandang peneliti dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data internal__ data yang sudah tersedia di lapangan; dan data eksternal__ data yang dapat diperoleh dari berbagai sumber lain.
*) Lokasi Internal: Lokasi internal dapat dibagi dua sebagai sumber informasi yang berasal dari database khusus dan database umum. Data base khusus biasanya berisi informasi penting perusahaan yang biasanyan dirahasiakan dan tidak disediakan untuk umum, misalnya, data akutansi, keuangan, sdm, data penjualan dan informasi penting lainnya yang hanya boleh diketahui oleh orang-orang tertentu di perusahaan tersebut. Data jenis ini akan banyak membantu dalam mendeteksi dan memberikan pemecahan terhadap masalah yang akan kita teliti di perusahaan tersebut.
Sebaliknya, database umum berisi data yang tidak bersifat rahasia bagi perusahaan dan boleh diketahui oleh umum. Data jenis ini biasanya dapat diketemukan di perpustakaan kantor / perusaahaan atau disimpan dalam  komputer yang dapat diakses secara umum. Data ini diperoleh dari luar perusahaan biasanya berbentuk dokumen-dokumen peraturan pemerintah mengenai perdagangan, berita, jurnal perusahaan, profil perusahaan dan data-data umum lainnya.
*) Lokasi Eksternal: Data eksternal dapat dicari dengan mudah karena biasanya data ini tersimpan di perpustakaan umum, perpustakaan kantor-kantor pemerintah atau swasta dan universitas, biro pusat statistik dan asosiasi perdagangan,  dan biasanya sudah dalam bentuk standar yang mudah dibaca, seperti petunjuk penelitian, daftar pustaka, ensiklopedi, kamus, buku indeks, buku data statistik dan buku-buku sejenis lainnya.
b.      Pencarian Secara Online
Dengan berkembangnya teknologi Internet maka munculah banyak data base yang menjual berbagai informasi bisnis maupun non-bisnis. Data base ini dikelola oleh sejumlah perusahaan jasa yang menyediakan informasi dan data untuk kepentingan bisinis maupun non-bisnis. Tujuannya ialah untuk memudahkan perusahaan, peneliti dan pengguna lainnya dalam mencari data.
Pencarian secara online memberikan banyak keuntungan bagi peneliti, diantaranya ialah: a) hemat waktu: karena kita dapat melakukan hanya dengan duduk didepan komputer, b) ketuntasan: melalui media Internet dan portal tertentu kita dapat mengakses secara tuntas informasi yang tersedia kapan saja tanpa dibatasi waktu, c) Kesesuaian: peneliti dapat mencari sumber-sumber data dan informasi yang sesuai dengan mudah dan cepat, d)hemat biaya: dengan menghemat waktu dan cepat dalam memperoleh  informasi yang sesuai berarti kita banyak menghemat biaya.

2   Data Primer (Primary Data)
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu : (1) metode survei dan (2) metode observasi.

1. Metode Survei (Survey Methods)
o       Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis.
o       Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan.
o       Data yang diperoleh sebagian besar merupakan data deskriptif, akan tatapi pengumpulan data dapat dirancang untuk menjelesakan sebab akibat atau mengungkapkan ide-ide.
o       Umumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang sama dari banyak subjek.
o       Teknik yang digunakan adalah (1) wawancara, dan (2) kuesioner.

1.1  Wawancara (Interview)
o       Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada responden atau subjek penelitian.
o       Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden.
o       Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu yang bersifat kompleks, sensitif atau kontroversial, sehingga kemungkinan jika dilakukan dengan kuesioner akan kurang memperoleh tanggapan responden.
o       Teknik ini terutama untuk responden yang tidak dapat membaca-menulis atau sejenis pertanyaan yang memerlukan penjelasan dari pewawancara atau memerlukan penerjemahan.

1.2    Kuesioner (Questionnaires)
Teknik ini memberikan tanggungjawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan. Kuesioner dapat didistribusikan dengan berbagai cara, antara lain : secara langsung disampaikan oleh peneliti, dikirim bersama paket atau majalah, diletakkan di tempat-tempat ramai, melalui pos faksimile atau komputer.
Survei memerlukan data primer dengan menggunakan kuesioner sebagai sarana pengambilan datanya. Jika dilakukan secara online melalui Internet, ada teknik-teknik yang berbeda dengan cara pengambilan data secara manual. Tulisan ini akan membahas strategi dan teknik dalam mencari dan mengumpulkan data primer di Internet, etika pencarian data, sumber-sumber data primer, validasi data, kendala dan solusi serta pertimbangan-pertimbangan lainnya.

2.   Metode Observasi (Observation Methods)
Metode observasi adalah peroses pencatatan pola perilaku subyek (orang), objek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan  atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti.
Kelebihan metode ini dibandingkan metode survei adalah data yang dikumpulkan umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat dan bebas dari response bias. Metode ini menghasilkan data yang lebih rinci mengenai perilaku (subjek), benda atau kejadian (objek).
-Partisipant Observation
Peneliti melakukan observasi dengan cars melibatkan diri atau menjadi bagian dari lingkungan sosial atau organisasi yang diamati. Peneliti melalui teknik ini dapat memperoleh data yang relatif lebih banyak dan akurat, karena peneliti dapat secara langsung mengamati perilaku dan kejadian¬kejadian dalam lingkungan sosial yang diteliti. Kehadiran peneliti kemungkinan dapat diketahui atau tidak diketahui oleh lingkungan sosial yang diamati. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kombinasi antara observasi langsung dan wawancara secara formal dan nonformal.
-Nonpartisipant observation
Peneliti dapat melakukan observasi sebagai pengumpul data tanpa melibatkan diri atau menjadi bagian dari lingkungan sosial atau organisasi yang diamati. Misal, seorang peneliti dapat berada di sudut ruangan suatu kantor untuk melihat dan mencatat bagaimana seorang manajer menggunakan waktunya. Kegiatan ini umumnya memerlukan waktu yang relatif lama, apalagi jika manajer yang diamati jumlahnya relatif banyak.

TUJUAN PENELITIAN

Oleh: Arfin Pratama

Penulis: Dian Husada Rikka
Sumber: http://rikkkartika.blogspot.com/p/metodologi-penelitian-tujuan-dilakukan.html
Diunduh: Senin, 23 Februari 2015


TUJUAN DILAKUKAN PENELITIAN (Sutrisno Hadi, 2001)
1. Menemukan pengetahuan
2. Mengembangkan pengetahuan
3. Menguji kebenaran suatu pengetahuan

Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat dibedakan kedalam tiga jenis, meliputi:
a. Penelitian Eksploratif
Yaitu penelitian yang dilaksanakan untuk menggali data dan informasi tentang topik atau isu-isu baru yang ditujukan untuk kepentingan pendalaman atau penelitian lanjutan. Tujuan penelitian adalah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang lebih akurat yang akan dijawab dalam penelitian lanjutan atau penelitian kemudian. Peneliti biasanya menggunakan penelitian eksplorasi ini untuk mendapatkan pengetahuan yang cukup dalam penyusunan desain dan pelaksanaan kajian lanjutan yang lebih sistematis.
Penelitian eksploratory pada umumnya dilaksanakan untuk menjawab pertanyaan ”Apa (what)” (Apa sesungguhnya fenomena sosial tersebut?). Pada penelitian ini seringkali menggunakan data-data kualitatif.
b. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif menghadirkan gambaran tentang situasi atau fenomena sosial secara detil. Dalam penelitian ini, peneliti memulai penelitian dengan desain penelitian yang terumuskan secara baik yang ditujukan untuk mendeskripsikan sesuatu secara jelas.
Penelitian deskriptif biasanya berfokus pada pertanyaan ”bagaimana (how)” dan ”siapa (who)” (Bagaimana fenomena tersebut terjadi? Siapa yang terlibat didalamnya?)
c. Penelitian Eksplanatif
Tujuan penelitian eksplanatif adalah untuk memberikan penjelasan mengapa sesuatu terjadi atau menjawab pertanyaan ”mengapa (why)”.

2. Kegunaan penelitian
Berdasarkan kegunaannya, penelitian dapat dibedakan kedalam dua jenis, meliputi:
a.      Penelitian dasar (basic research)
          Suatu penelitian disebut sebagai penelitian dasar (penelitian akademik atau penelitian murni) jika penelitian tersebut berguna untuk memahami “fundamental nature” dari suatu fenomena social atau menyediakan dasar pengetahuan dan pemahaman yang dapat digeneralisir pada berbagai wilayah kebijakan, masalah, atau wilayah kajian. Focus penelitian dasar adalah untuk menolak atau menerima teori-teori yang telah memberikan penjelasan mengapa (why) suatu fenomena social terjadi, apa (what) yang menyebabkan hal tersebut terjadi, mengapa hubungan social mengikuti cara tertentu, dan mengapa masyarakat mengalami perubahan.
b.      Penelitian terarapan (applied research)
         Kegunaan penelitian terapan adalah pemanfaatan atau penerapan ilmu pengetahuan pada isu-isu praktis tertentu, seperti untuk menjawab persoalan kebijakan atau social problem solving. Pada penelitian terapan penggunaan teori kurang dipentingkan dibandingkan dengan pencarian solusi untuk masalah yang akan ditangani. Pada umumnya, penelitian terapan adalah jenis penelitian deskriptif.





Penulis: Santika Dewi
Diunduh: Senin, 23 Februari 2015


1.  Tujuan Penelitian
         Tujuan merupakan arah dari suatu penelitian. Tujuan penelitian harus disesuaikan dengan rumusan masalah. Bila permasalahan mempertanyakan hal-hal yang belum diketahui, maka tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dalam beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat sederhana terlihat bahwa tujuan sepertinya merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja rumusan masalah dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk pernyataan yang biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui.
         Tetapi bila permasalahannya relatif komplek, permasalahan ini menjadi lebih jelas terjawab bila disusun sebuah tujuan penelitian yang lebih tegas yang memberikan arah bagi pelaksanaan penelitian. Misalnya, bila rumusan masalah mempertanyakan bagaimanakah penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pecahan, maka jelas akan banyak penafsiran tentang jawaban yang diinginkan dari pertanyaan ini, sehingga perumusan tujuannya harus lebih tegas, misalnya ingin mengetahui langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pemecahan, atau ingin mengetahui bagaimanakah efek penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pemecahan terhadap hasil belajar.
         Tujuan penelitian yang menguraikan secara tegas dan jelas tujuan dilaksanakan penelitian di objek penelitian yang dipilih tersebut untuk objek penelitian atau organisasi. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian dijabarkan, biasanya menggunakan kata-kata kerja pembuka antara lain: menemukan, menjelaskan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, menemukan hubungan antara, memperoleh data atau pengetahuan atau keterangan tentang peneliti.



Penulis:Rina WS
Diunduh: Senin, 23 Februari 2015


Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia  yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
1.      Penemuan. Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang baru yang belum pernah diketahui.
2.      Pembuktian. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
3.      Pengembangan. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Kegunaan penelitian dapat dipergunakan untuk memahami masalah, memecahkan masalah, dan mengantisipasi masalah.
1.      Memahami masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya diketahui.
2.      Memecahkan masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk meminimalkan atau menghilangkan masalah.
3.      Mengantisipasi masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk mengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi.

Data yang Diteliti dan Tipenya

Penulis: Afika
Sumber: http://afika.blog.fisip.uns.ac.id/2011/11/15/jenis-jenis-penelitian/
Diunduh: Senin, 23 Februari 2015

Penelitian berdasarkan pada tujuannya
1. Penelitian Eksploratoris
Penelitian ini dilakukan bilamana sebuah penelitian tidak familiar dengan masalah yang diteliti. Topik yang diteliti masih relatif baru dan literatur atau hasil penelitian yang membahas masalah tersebut masih langka.
2. Penelitian Deskriptif
Penelitian ini bermaksud untuk memberikan uraian mengenai suatu gejala sosial yang di teliti. Penelitian ini mendeskripsikan suatu gejala berdasarkan indikator-indikator yang dijadikan dasar dari ada tidaknya suatu gejala yang diteliti.
3.Penelitian Eksplanatoris
Penelitian ini untuk menjawab apakah suatu gejala sosial tertentu berhubungan dengan gejala sosial yang lain atau apakah suatu variable berhubungan dengan variable yang lain. Maksud dari penelitian ini sebenarnya untuk menguji hipotesis yang diketengahkan oleh peneliti.

Penelitian dibedakan atas dasar kegunaannya
1. Penelitian murni ( pure research atau basic research )
Kegiatan penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan konsep, mengembangkan teori, menguji hipotesis, atau menguji kebenaran suatu teori.
2. Penelitian terapan ( applied research )
Kegiatan penelitian ini dimaksudkan untuk memecahkan masalah atau penyakit masyarakat tertentu. Kegunaannya bersifat praktis, yaitu untuk mengatasi persoalan yang harus segera dipecahkan.
3. Penelitian aksi ( action research )
Penelitian ini bermaksud untuk mengatasi masalah dengan cara memberikan tindakan-tindakan nyata.
4. Penelitian kebijakan ( policy research )penelitian ini dimaksudkan berdasarkan data yang ada dapat dirumuskan suatu kebijakan tertentu. Kebijakan dapat berupa peraturan, undang-undang, surat keputusan, dan lain sebagainya yang memiliki kekuatan hukum tersebut.
5. Penelitian evaluasi ( evaluation research )
Penelitian ini dimaksudkan untuk menilai suatu program, kegiatan, atau kebijakan yan ditujukan untuk mengintervensi masyarakat.

Dilihat dari lokasi atau tempat dimana penelitian dilakukan
1. Penelitian Kancah ( field research )
Penelitian ini dilakukan di suatu wilayah geografi tertentu dimana peniliti terjun langsung ke masyarakat melihat apa yang terjadi. Biasanya dengan pengamatan, wawancara, atau kuesioner yang dia berikan kepada responden.
2.      Penelitian Kepustakaan ( library research )
Penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti memeriksa bahan-bahan yang telah ditulis oleh orang lain. Kegiatan peneliti ini ialah membaca seluruh dokumen baik yang diterbitkan secara resmi ataupun yang terdapat diseluruh bahan cetakan, micro film, micro fisch, pita rekaman, atau sumber-sumber lain yang telah dikumpulkan oleh orang lain.

Dibedakan atas dasar metode utamanya yang dipakai
1.      Penelitian Survei
Penelitian ini mengumpulkan data terhadap sejumlah individu yang dianggap representative mewakili populasinya untuk memperoleh sejumlah nilai-nilai tertentu atas sejumlah variable yang dipilih.
2.      Penelitian Kasus
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari segala gejala-gejala sosial melalui analisis yang terus menerus tentang kasus yang dipilih. Kasusnya bisa jadi individu, kelompok, suatu episode, suatu proses, suatu komunitas, suatu masyarakat.
3.      Penelitian eksperimental
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat antar dua variabel atau lebih dengan memberikan perlakuan tertentu pada kelompok eksperimental. Didalam penelitian sosial biasanya tidak dapat melakukan kegiatan penelitian ekperimental sungguhan karena tidak mungkin untuk mengontrol seluruh variable yang mempengaruhi timbulnya suatu akibat.
4.      Penelitian Grounded (grounded research)
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan teori yang ditarik secara induktif dari studi yang mendalam.

Menurut buku Metode Penelitian Sosial ( Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya ) yang ditulis oleh Dr. Irawan Soehartono. Jenis penelitian yang disebutkan dalam buku ini hanya ada beberapa saja, antara lain :
1. Penelitian Pekerjaan Sosial
Penelitian ini berfungsi untuk memberikan sumbangan bagi pengembangan pengetahuan yang dapat dipercaya untuk melayani tujuan dan cara-cara kerja pekerja sosial dalam semua cabangnya. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian sosial. Pengertian penelitian sosial sendiri adalah penelitian yang berfungsi melayani pengembangan ilmu-ilmu sosial.
2. Penelitian Eksplortori ( penjajagan ) atau Penelitian formulatif
Penelitian yang bertujuan untuk lebih mengenal atau memperoleh pandangan baru tentang suatu gejala, yang seringkali untuk dapat merumuskan masalah penelitian dengan lebih tepat atau untuk dapat merumuskan hipotesa.
3. Penelitian Deskriptif
Penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dengan lebih teliti ciri-ciri individu, situasi, atau kelompok. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan frekuensi terjadinya sesuatu atau hubungan sesuatu dengan sesuatu yang lain.
4. Penelitian Survei
Penelitian survei adalah penelitian pengamatan yang berskala besar yang dilakukan pada kelompok-kelompok manusia. Yang dimaksud pengamatan disini tidak hanya terbatas pada pengamatan dengan penglihatan, tetapi yang dimaksud adalah bahwa data yang dikumpulkan tidak sengaja ditimbulkan oleh peneliti seperti yang dilakukan dalam eksperimen.

Menurut buku Metode Penelitian Sosial ( Berbagai Alternatif Pendekatan ) yang ditulis oleh Bagong Suyanto dan Sutinah, jenis penelitian yang dicantumkan hanya ada dua. Jenis penelitian tersebut adalah :

1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian ini menggunakan data berupa angka. Di dalam penelitian kuantitatif terdapat tiga tipe analisis , yaitu:
a.      Analisis utama / primer ( primary analysis ) : merupakan analisis asli yang dilakukan oleh peneliti yang menghasilkan temuan tentang topik spesifik. Dengan kata lain analisis primer adalah suatu analisis yang mempertimbangkan data / informasi utama yang diperoleh dalam suatu penelitian.
b.      Analisis sekunder atau analisis data sekunder ( secondary analysis ) : merupakan suatu analisis tentang temuan-temuan yang ada dari peneliti lain yang mungkin menggunakan metode yang berbeda dan lebih halus. Dengan kata lain, analisis ini memfokuskan pada data yang telah dikumpulkan/disusun dan dianalisis serta melakukan suatu analisis kedua atau ketiga kalinya.
c.      Meta-analysis  : yaitu suatu analisis tentang data atau informasi yang telah dikumpulkan/ disusun dan dianalisis dari beberapa studi.

2. Penelitian Kualitatif
Merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata – kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti. Penelitian kualitatif memiliki karakteristik khusus, antara lain :
a.      Bersifat induktif : yaitu berdasar pada prosedur logika yang berawal dari proposisi khusus sebagai hasil pengamatan dan berakhir pada suatu kesimpulan hipotesis yang bersifat umum.
b.      Melihat pada setting dan manusia sebagai satu kesatuan, yaitu mempelajari manusia dalam konteks dan situasi dimana mereka berada.
c.      Memahami perilaku manusia dari sudut pandang mereka sendiri ( sudut pandang yang diteliti )
d.      Lebih mementingkan proses penelitian daripada hasil penelitian.
e.      Menekankan pada validitas data sehingga ditekankan pada dunia empiris.
f.       Bersifat humanistis: yaitu memahami secara pribadi orang yang diteliti dan ikut mengalami apa yang dialami orang yang diteliti dalam kehidupan sehari-hari.
g.      Semua aspek kehidupan sosial dan manusia dianggap berharga dan penting untuk dipahami karena dianggap bersifat spesifik dan unik.