Oleh : Arfin
Pratama
Penulis : Romi Satria Wahono
Sumber:
http://romisatriawahono.net/2007/03/06/hakekat-penelitian/
Diunduh: Senin, 23 Februari 2015
HAKEKAT
PENELITIAN
Penelitian
atau riset merupakan terjemahan dari bahasa Inggris research, yang merupakan
gabungan dari kata re (kembali) dan to search (mencari). Beberapa sumber lain
menyebutkan bahwa research adalah berasal dari bahasa Perancis
recherche.Intinya hakekat penelitian adalah “mencari kembali”. Banyak sekali
definisi tentang penelitian yang muncul, salah satu yang cukup terkenal adalah
menurut Webster’s New Collegiate Dictionary yang mengatakan bahwa penelitian
adalah “penyidikan atau pemeriksaan bersungguh-sungguh, khususnya investigasi
atau eksperimen yang bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas
teori atau dalil yang telah diterima”.
T. Hillway
dalam bukunya berjudul Introduction to Research menambahkan bahwa penelitian
adalah “studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan
sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat
terhadap masalah tersebut”. Ilmuwan lain bernama Woody memberikan gambaran
bahwa penelitian adalah “metode menemukan kebenaran yang dilakukan dengan
critical thinking (berpikir kritis)”.
Penelitian
bisa menggunakan metode ilmiah (scientific method) atau non-ilmiah
(unscientific method). Pencarian kebenaran secara ilmiah dan non-ilmiah sudah
saya bahas di artikel berjudulhakekat kebenaran. Tapi kalau kita lihat dari
definisi diatas, penelitian banyak bersinggungan dengan pemikiran kritis,
rasional, logis (nalar), dan analitis, sehingga akhirnya penggunaan metode
ilmiah (scientific method) adalah hal yang jamak dan disepakati umum dalam
penelitian. Metode ilmiah juga dinilai lebih bisa diukur, dibuktikan dan
dipahami dengan indera manusia. Penelitian yang menggunakan metode ilmiah
disebut dengan penelitian ilmiah (scientific research).
Ketidakpuasan
manusia terhadap cara-cara non-ilmiah (unscientific) membuat manusia
menggunakan cara berpikir deduktif atau induktif. Kemudian orang mulai
memadukan cara berpikir deduktif dan induktif, dimana perpaduan ini disebut
dengan berpikir reflektif (reflective thinking). Diperkenalkan oleh John Dewey,
yang akhirnya menjadi dasar metode penelitian ilmiah. Tahapannya adalah:
1. The Felt Need (adanya suatu kebutuhan):
Seseorang merasakan adanya suatu kebutuhan yang menggoda perasaanya sehingga
dia berusaha mengungkapkan kebutuhan tersebut.
2. The Problem (menetapkan masalah): Dari
kebutuhan yang dirasakan pada tahap the felt need diatas, diteruskan dengan
merumuskan, menempatkan dan membatasi permasalahan (kebutuhan). Penemuan
terhadap kebutuhan dan masalah boleh dikatakan parameter yang sangat penting
dan menentukan kualitas penelitian. Studi literatur, diskusi, dan pembimbingan
dilakukan sebenarnya untuk men-define kebutuhan dan masalah yang akan diteliti.
3. The Hypothesis (menyusun hipotesis):
Jawaban atau pemecahan masalah sementara yang masih merupakan dugaan yang
dihasilkan misalnya dari pengalaman, teori dan hukum yang ada.
4. Collection of Data as Avidance (merekam
data untuk pembuktian): Membuktikan hipotesis dengan eksperimen, pengujian dan
merekam data di lapangan. Data-data dihubungkan satu dengan yang lain untuk
ditemukan kaitannya. Proses ini disebut dengan analisis. Kegiatan analisis
dilengkapi dengan kesimpulan yang mendukung atau menolak hipotesis.
5. Concluding Belief (kesimpulan yang
diyakini kebenarannya): Berdasarkan analisis yang dilakukan pada tahap ke-4,
dibuatlah sebuah kesmpulan yang diyakini mengandung kebenaran, khususnya untuk
kasus yang diuji.
6. General Value of the Conclusion
(memformulasikan kesimpulan umum): Kesimpulan yang dihasilkan tidak hanya
berlaku untuk kasus tertentu, tetapi merupakan kesimpulan (bisa berupa teori,
konsep dan metode) yang bisa berlaku secara umum, untuk kasus lain yang
memiliki kemiripan-kemiripan tertentu dengan kasus yang telah dibuktikan
diatas.
REFERENSI
1. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian
Kuantitatif, Kencana Prenada Media Group, 2005.
2. Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalia
Indonesia, Agustus 2003.
3. Sulistyo-Basuki, Metode Penelitian,
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, April 2006.
4. I Made Wirartha, Metode Penelitian Sosial
Ekonomi, Penerbit Andi, 2006.
5. Penelitian,
http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian
6. Research, http://en.wikipedia.org/wiki/Research
Penulis :
Fatoni H.R
Sumber :
https://fatonipgsd071644221.wordpress.com/2010/01/06/hakikat-penelitian-metodologi-penelitian/
Diunduh: Senin, 23 Februari 2015
PENGERTIAN
RISET/PENELITIAN
Riset
berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s
Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang
seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
Menurut
Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk
maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat
disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
Ciri-ciri
riset adalah sebagai berikut, yaitu bahwa riset: (Abisujak, 1981)
1. Dilakukan dengan cara-cara yang sistematik
dan seksama.
2. Bertujuan meningkatkan, memdofikasi dan
mengembangkan pengetahuan (menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan)
3. dilakukan melalui pencarian fakta yang
nyata
4. dapat disampaikan (dikomunikasikan) oleh
peneliti lain
5. dapat diuji kebenarannya (diverifikasi)
oleh peneliti lain
Dalam
bahasa Indonesia, padanan kata riset sering digunakan istilah
“penelitian”.Penelitian didefinisikan sebagai: “Suatu usaha untuk menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu
dilakukan dengan metode ilmiah” (Sutrisno Hadi, 2001).Pelajaran yang
membicarakan metode-metode ilmiah mengenai penelitian disebut metode penelitian
atau research methodology.
Metode
ilmiah pertama kali dikenalkan oleh John Dewey untuk memecahkan masalah. John Dewey di dalam bukunya How We Think
(1910) mengatakan bahwa langkah-langkah pemecahan suatu masalah adalah sebagai
berikut:
1. Merasakan adanya suatu masalah atau
kesulitan, dan masalah atau kesulitan ini mendorong perlunya pemecahan.
2. Merumuskan dan atau membatasi
masalah/kesulitan tersebut. Di dalam hal
ini diperlukan observasi untuk mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan
masalah itu.
3. Mencoba mengajukan pemecahan masalah/
kesulitan tersebut dalam bentuk hipotesis-hipotesis. Hipotesis-hipotesis ini adalah merupakan
pernyataan yang didasarkan pada suatu pemikiran atau generalisasi untuk
menjelaskan fakta tentang penyebab masalah tersebut.
4. Merumuskan alasan-alasan dan akibat dari
hipotesis yang dirumuskan secara deduktif.
5. Menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan,
dengan berdasarkan fakta-fakta yang dikumpulkan melalui penyelidikan atau
penelitian. Hasil penelitian ini bisa
menguatkan hipotesis dalam arti hipotesis diterima, dan dapat pula memperlemah
hipotesis, dalam arti hipotesis ditolak.
Dari langkah terakhir ini selanjutnya dapat dirumuskan pemecahan masalah
yang telah dirumuskan tersebut.
Hakikat
Penelitian
Penelitian atau riset adalah
terjemahan dari bahasa Inggris research, yang merupakan gabungan dari kata re
(kembali) dan to search (mencari). Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa
research adalah berasal dari bahasa Perancis recherche.Intinya hakekat
penelitian adalah “mencari kembali”.
Definisi
tentang penelitian yang muncul sekarang ini bermacam-macam, salah satu yang
cukup terkenal adalah menurut Webster’s New Collegiate Dictionary yang
mengatakan bahwa penelitian adalah “penyidikan atau pemeriksaan
bersungguh-sungguh, khususnya investigasi atau eksperimen yang bertujuan
menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas teori atau dalil yang telah
diterima”.
Dalam buku berjudul Introduction to Research, T. Hillway menambahkan bahwa penelitian adalah “studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut”. Ilmuwan lain bernama Woody memberikan gambaran bahwa penelitian adalah “metode menemukan kebenaran yang dilakukan dengan critical thinking (berpikir kritis)”.
Penelitian
bisa menggunakan metode ilmiah (scientific method) atau non-ilmiah
(unscientific method). Tapi kalau kita lihat dari definisi diatas, penelitian
banyak bersinggungan dengan pemikiran kritis, rasional, logis (nalar), dan
analitis, sehingga akhirnya penggunaan metode ilmiah (scientific method) adalah
hal yang jamak dan disepakati umum dalam penelitian. Metode ilmiah juga dinilai
lebih bisa diukur, dibuktikan dan dipahami dengan indera manusia. Penelitian
yang menggunakan metode ilmiah disebut dengan penelitian ilmiah (scientific research).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar